lanjutan tafsir dalam ayat tarbiyah


Berdasarkan dua ayat yang disebutkan di atas, terdapat kata $yduqègéú yang bermakna kefasikan atau keburukan (sesuatu yang negatif) dan $yg1uqø)s?u  yang bermakna ketaqwaan (sesuatu yang positif).
                    Dari dua hal yang bertentangan di atas (fujur dan taqwa) ditarik salah satu gambaran bahwa manusia dikaruniai Allah SWT dua potensi sekaligus yaitu potensi negatif dan positif. Berdasarkan analisisnya terhadap Surat al-Syams ayat: 8 di atas, Syihab menjelaskan
.....pada hakikatnya potensi  positif  manusia  lebih kuat dari potensi negatifnya, hanya saja daya tarik keburukan lebih  kuat  dari  daya  tarik kebaikan. Karena itu manusia dituntut agar memelihara kesucian nafs, dan tidak mengotorinya.
                   

                    Kecenderungan kepada  kebaikan  lebih  kuat  dipahami dari isyarat beberapa ayat, antara lain firman-Nya:

 Ÿw ß#Ïk=s3ムª!$# $²¡øÿtR žwÎ) $ygyèóãr 4 $ygs9 $tB ôMt6|¡x. $pköŽn=tãur $tB ôMt6|¡tFø.$# 3

    Artinya:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai      dengan kesanggupannya. Nafs memperoleh ganjaran dan      apa yang diusahakannya, dan memperoleh siksa dari apa      yang diusahakannya (QS Al-Baqarah [2]: 286)

                   
                    Dalam ayat di atas, terdapat kata yang sama artinya tetapi makna serta kecenderungan makna yang dikandungnya berbeda yaitu kata       Mt6|¡x. dan ôMt6|¡tFø.$# 3. Kata ôMt6|¡x. diartikan sebagai usaha yang berkaitan dengan ganjaran pahala (mudah dilakukan) dan kata Mt6|¡tFø.$# diartikan sebagai usaha yang berkaitan dengan siksa yang dilakukan (sulit dilakukan).  Berdasarkan ayat inilah dipahami bahwa pada hakikatnya potensi  positif  manusia  lebih kuat dari potensi negatifnya, hanya saja daya tarik keburukan lebih  kuat  dari  daya  tarik kebaikan. Karena itu manusia dituntut agar memelihara kesucian nafs, dan tidak mengotorinya. Seperti yang dikatakan Qurais Syihab:

“Kata kasabat yang dalam ayat di  atas  menunjuk  kepada  usaha baik   sehingga   memperoleh   ganjaran,  adalah  patron  yang digunakan  bahasa  Arab  untuk  menggambarkan  pekerjaan  yang dilakukan dengan mudah, sedangkan iktasabat adalah patron yang digunakan untuk menunjuk kepada hal-hal yang sulit lagi berat. “

Salah satu gambaran awal yang bisa diperoleh adalah, walaupun Allah memberikan dua potensi pada diri manusia, namun “dorongan” potensi positif jauh lebih kuat dari potensi negatif. Hanya saja, “godaan” negatif jauh lebih besar. Sehingga tidak jarang manusia yang diciptakan Allah SWT dalam bentuk yang sebaik-baiknya ini (fi ahsani al-taqwiimi) bisa melebihi malaikat bahkan bisa lebih rendah dari binatang seperti yang disebut dalam Al-qur’an:
÷ ÷Pr& Ü=|¡øtrB ¨br& öNèduŽsYò2r& šcqãèyJó¡o ÷rr& šcqè=É)÷ètƒ 4 ÷bÎ) öNèd žwÎ) ÄN»yè÷RF{$%x. ( ö@t/ öNèd @|Êr& ¸xÎ6y ÇÍÍÈ  
Artinya:
Atau Apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).
Selanjutnya, disebutkan dalam surat al-Balad ayat 10:
ç çm»oY÷ƒyydur ÈûøïyôÚ¨Z9$# ÇÊÉÈ  
Artinya: Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan
Berkaitan dengan makna   najdain , Razy dalam Tafsirnya mengatakan: bahwa sebagian besar mufassir memaknai dua jalan dalam ayat di atas dengan jalan baik dan buruk yaitu:
ذهب عامة المفسرين في النجدين وهو أنهما سبيلا الخير والشر
(umumnya, para mufassir berpendapat bahwa najdain itu adalah jalan kebaikan dan keburukan)
Razy memperkuat pendapatnya dengan menuqil hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah sebagai berikut:
وعن أبي هريرة أنه عليه السلام قال : « إنما هما النجدان ، نجد الخير ونجد الشر ، ولا يكون نجد الشر ، أحب إلى أحدكم من نجد الخير

Ayat di atas bisa dikaitkan dengan Surat Al-insan ayat 1-3 yang berbunyi:
ö@yd 4tAr& n?tã Ç`»|¡SM}$# ×ûüÏm z`ÏiB Ì÷d¤$!$# öNs9 `ä3tƒ $\«øx© #·qä.õ¨B ÇÊÈ   $¯RÎ) $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB >pxÿôÜœR 8l$t±øBr& ÏmÎ=tGö6¯R çm»oYù=yèyfsù $JèÏJy #·ŽÅÁt/ ÇËÈ   $¯RÎ) çm»uZ÷ƒyyd Ÿ@Î6¡¡9$# $¨BÎ) #[Ï.$x© $¨BÎ)ur #·qàÿx. ÇÌÈ  
Artinya:
Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang Dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan Dia mendengar dan melihat.Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.
Ketika menafsirkan kata  @Î6¡¡9$# m»uZ÷ƒyyd  Razy mengatakan: أي هديناه السبيل كونه شاكراً وكفوراً
atau:
السبيل هو الذي يسلك من الطريق ، فيجوز أن يكون المراد بالسبيل ههنا سبيل الخير والشر والنجاة والهلاك
Namun perlu dipahami bahwa kata najdain di atas bukan berarti Allah menghendaki kebaikan sekaligus keburukan bagi manusia. Sama halnya dalam ayat yang membahas syukur dan kufur di atas. Karena Najdain ataupun syukur dan kufur adalah pilihan manusia sendiri setelah Allah memberikannya potensi untuk memilih. Di sini menarik dikutip pendapat Razy dalam tafsirnya yaitu:
الآية دالة على أن إعطاء الحواس كالمقدم على إعطاء العقل والأمر كذلك لأن الإنسان خلق في مبدأ الفطرة خالياً عن معرفة الأشياء ، إلا أنه أعطاه آلات تعينه على تحصيل تلك المعارف ، وهي الحواس الظاهرة والباطنة

Yang perlu digaris bawahi dalam kutipan di atas adalah:
1.        الإنسان خلق في مبدأ الفطرة خالياً عن معرفة الأشياء /Manusia pada awal kondisi penciptaannya tidak mengetahui apapun
2.       آلات تعينه على تحصيل تلك المعارف/Lalu Allah memberikan manusia alat/sarana untuk memperoleh pengetahuan
3.       الحواس الظاهرة والباطنة/Alat tersebut berupa indera zahir dan bathin
Indera zahir tersebut adalah seperti mata dan telinga serta indera bathin adalah hati. Jadi, setelah manusia diberi potensi tersebut, manusia diberikan kebebasan untuk memilih.  Hal ini sesuai juga dengan ayat Al-Qur’an Surat Al-Nahl ayat 78:
ª!$#ur Nä3y_t÷zr& .`ÏiB ÈbqäÜç/ öNä3ÏF»yg¨Bé& Ÿw šcqßJn=÷ès? $\«øx© Ÿ@yèy_ur ãNä3s9 yìôJ¡¡9$#
 t»|Áö/F{$#ur noyÏ«øùF{$#ur   öNä3ª=yès9 šcrãä3ô±s? ÇÐÑÈ  
Artinya:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Berdasarkan ayat di atas, dipahami bahwa, awalnya manusia lahir dari perut ibu dalam keadaan tidak menetahui sesuatu apapun (š$\«øx©cqßJn=÷ès? w), atau seperti yang dijelaskan oleh Arrazy dalam Tafsirnya yaitu:
الإنسان خلق في مبدأ الفطرة خالياً عن معرفة الأشياء
                    Sesungguhnya, al-qur’an dengan jelas menegaskan bahwa manusia itu berada dalam dua kondisi seperti yang disebutkan di atas, yaitu positif dan negatif, kecenderungan baik dan buruk. Namun, bila dikomparasikan, tidak salah jika Al-Qur’an mengatakan bahwa dalam aktualisasinya ternyata lebih bayak yang positif dari pada negatif. Dengan memperhatikan ungkapan aktsar al-Nas, kita dapat dilihat,  sebagian  besar  manusia   mempunyai   kwalitas rendah,  baik  dari  segi  ilmu maupun dari segi iman. 
                    
a.     Menurut al-Qur'an sebagian manusia itu tidak  berilmu 
 
y7tRqè=t«ó¡o Ç`tã Ïptã$¡¡9$# tb$­ƒr& $yg8yóßD ( ö@è% $yJ¯RÎ) $ygãKù=Ïæ yZÏã În1u ( Ÿw $pkŽÏk=pgä !$pkÉJø%uqÏ9 žwÎ) uqèd 4 ôMn=à)rO Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 Ÿw ö/ä3Ï?ù's? žwÎ) ZptGøót/ 3 y7tRqè=t«ó¡o y7¯Rr(x. ;Å"ym $pk÷]tã ( ö@è% $yJ¯RÎ) $ygßJù=Ïæ yZÏã «!$# £`Å3»s9ur uŽsYò2r& Ĩ$¨Z9$# Ÿw tbqßJn=ôètƒ ÇÊÑÐÈ   
Artinya: 
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu Amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui". (7:187)
 
tA$s%ur Ï%©!$# çm1uŽtIô©$# `ÏB uŽóÇÏiB ÿ¾ÏmÏ?r&tøBew ÍG̍ò2r& çm1uq÷WtB #Ó|¤tã br& !$oYyèxÿYtƒ ÷rr& ¼çnxÏ­GtR #V$s!ur 4 y7Ï9ºxŸ2ur $¨Y©3tB y#ßqãÏ9 Îû ÇÚöF{$# ¼çmyJÏk=yèãYÏ9ur `ÏB È@ƒÍrù's? Ï]ƒÏŠ$ymF{$# 4 ª!$#ur ë=Ï9%yñ #n?tã ¾Ín̍øBr& £`Å3»s9ur uŽsYò2r& Ĩ$¨Z9$# Ÿw šcqßJn=ôètƒ ÇËÊÈ   
Artinya:
Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya: "Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh Jadi Dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut Dia sebagai anak." dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.( QS, 12:21)
 
b.    tidak bersyukur (2:243): 
 
 
* öNs9r& ts? n<Î) tûïÏ%©!$# (#qã_tyz `ÏB öNÏd̍»tƒÏŠ öNèdur î$qä9é& uxtn ÏNöqyJø9$# tA$s)sù ÞOßgs9 ª!$# (#qè?qãB §NèO óOßg»uômr& 4 žcÎ) ©!$# rä%s! @@ôÒsù n?tã Ĩ$¨Z9$# £`Å3»s9ur uŽsYò2r& Ĩ$¨Y9$# Ÿw šcrãà6ô±o ÇËÍÌÈ   
Artinya:
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; Maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu"[154], kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. (QS, 2:243)
 
                    Sebahagian ahli tafsir (seperti Al-Thabari dan Ibnu Katsir) mengartikan mati di sini dengan mati yang sebenarnya; sedangkan sebahagian ahli tafsir yang lain mengartikannya dengan mati semangat.
 
àM÷èt7¨?$#ur s'©#ÏB üÏä!$t/#uä zOŠÏdºtö/Î) t,»ysóÎ)ur z>qà)÷ètƒur 4 $tB šc%x. !$uZs9 br& x8ÎŽô³S «!$$Î/ `ÏB &äóÓx« 4 šÏ9ºsŒ `ÏB È@ôÒsù «!$# $uZøŠn=tã n?tãur Ĩ$¨Z9$# £`Å3»s9ur uŽsYò2r& Ĩ$¨Z9$# Ÿw tbrãä3ô±o ÇÌÑÈ   
Artinya: 
Dan aku pengikut agama bapak-bapakku Yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya'qub. Tiadalah patut bagi Kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada Kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukuri (Nya). Q.S. 12:38
 
 
c.     tidak beriman  (11:17)
 
 
`yJsùr& tb%x. 4n?tã 7poYÉit/ `ÏiB ¾ÏmÎn/§ çnqè=÷Gtƒur ÓÏd$x© çm÷YÏiB `ÏBur ¾Ï&Î#ö7s% Ü=»tFÏ. #ÓyqãB $YB$tBÎ) ºpyJômuur 4 y7Í´¯»s9'ré& tbqãZÏB÷sム¾ÏmÎ/ 4 `tBur öàÿõ3tƒ ¾ÏmÎ/ z`ÏB É>#tômF{$# â$¨Y9$$sù ¼çnßÏãöqtB 4 Ÿxsù à7s? Îû 7ptƒóÉD çm÷ZÏiB 4 çm¯RÎ) ,ysø9$# `ÏB y7Îi/¢ £`Å3»s9ur uŽsYò2r& Ĩ$¨Y9$# Ÿw šcqãYÏB÷sムÇÊÐÈ   
Artinya: 
Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat?. mereka itu beriman kepada Al Quran. dan Barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, Maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman. (Q.S. 11:17)
                    
                    Ayat-ayat  ini  dipertegas  dengan  ayat-ayat yang menunjukkan:
 
a.               sedikitnya kelompok manusia yang beriman: 
 
öqs9ur $¯Rr& $oYö;tFx. öNÍköŽn=tã Èbr& (#þqè=çFø%$# öNä3|¡àÿRr& Írr& (#qã_ã÷z$# `ÏB Nä.̍»tƒÏŠ $¨B çnqè=yèsù žwÎ) ×@ŠÎ=s% öNåk÷]ÏiB ( öqs9ur öNåk¨Xr& (#qè=yèsù $tB tbqÝàtãqム¾ÏmÎ/ tb%s3s9 #ZŽöyz öNçl°; £x©r&ur $\GÎ7÷Vs? ÇÏÏÈ   
Artinya: 
Dan Sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka: "Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka. dan Sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka),( 4:66)
 
 
tA$s% ôs)s9 y7yJn=sß ÉA#xsÝ¡Î0 y7ÏGyf÷ètR 4n<Î) ¾ÏmÅ_$yèÏR ( ¨bÎ)ur #ZŽÏVx. z`ÏiB Ïä!$sÜn=èƒø:$# Éóö6us9 öNåkÝÕ÷èt/ 4n?tã CÙ÷èt/ žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# ×@Î=s%ur $¨B öNèd 3 £`sßur ߊ¼ãr#yŠ $yJ¯Rr& çm»¨YtGsù txÿøótGó$$sù ¼çm­/u §yzur $YèÏ.#u z>$tRr&ur ) ÇËÍÈ   
Artinya:
Daud berkata: "Sesungguhnya Dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini". dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat. (38:24)
 
z`ÏiB tûïÏ%©!$# (#rߊ$yd tbqèùÌhptä zNÎ=s3ø9$# `tã ¾ÏmÏèÅÊ#uq¨B tbqä9qà)tƒur $oY÷èÏÿxœ $uZøŠ|Átãur ôìoÿôœ$#ur uŽöxî 8ìyJó¡ãB $uZÏãºuur $CŠs9 öNÍkÉJt^Å¡ø9r'Î/ $YY÷èsÛur Îû ÈûïÏd9$# 4 öqs9ur öNåk¨Xr& (#qä9$s% $oY÷èÏÿxœ $uZ÷èsÛr&ur ôìoÿôœ$#ur $tRóÝàR$#ur tb%s3s9 #ZŽöyz öNçl°; tPuqø%r&ur `Å3»s9ur ãNåks]yè©9 ª!$# ÷L¿e̍øÿä3Î/ Ÿxsù tbqãYÏB÷sムžwÎ) WxŠÎ=s% ÇÍÏÈ   
 
Artinya:
Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah Perkataan dari tempat-tempatnya. mereka berkata : "Kami mendengar", tetapi Kami tidak mau menurutinya. dan (mereka mengatakan pula) : "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. dan (mereka mengatakan) : "Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan : "Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.(4.46)
 
                    
b.              yang  berilmu  atau  dapat mengambil pelajaran.  
tbqä9qà)uy ×psW»n=rO óOßgãèÎ/#§ óOßgç6ù=x. šcqä9qà)tƒur ×p|¡÷Hs~ öNåkޝϊ$y öNåkâ:ù=x. $RHødu Í=øtóø9$$Î/ ( šcqä9qà)tƒur ×pyèö7y öNåkß]ÏB$rOur öNåkâ:ù=Ÿ2 4 @è% þÎn1§ ãNn=÷ær& NÍkÌE£ÏèÎ/ $¨B öNßgßJn=÷ètƒ žwÎ) ×@Î=s% 3 Ÿxsù Í$yJè? öNÍkŽÏù žwÎ) [ä!#zÉD #\Îg»sß Ÿwur ÏMøÿtGó¡n@ OÎgŠÏù óOßg÷YÏiB #Yymr& ÇËËÈ   
Artinya: 
Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.
 
 
 
c.              Sedikit yang  bersyukur:
 
tbqè=yJ÷ètƒ ¼çms9 $tB âä!$t±o `ÏB |=ƒÌ»pt¤C Ÿ@ŠÏW»yJs?ur 5b$xÿÅ_ur É>#uqpgø:$%x. 9rßè%ur BM»uÅ#§ 4 (#þqè=yJôã$# tA#uä yŠ¼ãr#yŠ #[õ3ä© 4 ×@Î=s%ur ô`ÏiB yÏŠ$t6Ïã âqä3¤±9$# ÇÊÌÈ   
Artinya:
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakiNya dari gedung-gedung yang Tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.(Q.S. 34:13; )
 
ôs)s9ur öNà6»¨Z©3tB Îû ÇÚöF{$# $uZù=yèy_ur öNä3s9 $pkŽÏù |·ÍŠ»yètB 3 WxÎ=s% $¨B tbrãä3ô±s? ÇÊÉÈ   
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. (7:10)
 
 
                    Q.S. 23:78 yaitu:
uqèdur üÏ%©!$# r't±Sr& â/ä3s9 yìôJ¡¡9$# t»|Áö/F{$#ur noyÏ«øùF{$#ur 4 WxÎ=s% $¨B tbrãä3ô±n@ ÇÐÑÈ   
Artinya:
Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur (Q.S. 23:78)
 
                    Q.S. 67:23 yaitu:
ö@è% uqèd üÏ%©!$# ö/ä.r't±Sr& Ÿ@yèy_ur â/ä3s9 yìôJ¡¡9$# t»|Áö/F{$#ur noyÏ«øùF{$#ur ( WxÎ=s% $¨B tbrãä3ô±n@ ÇËÌÈ   
Artinya: 
Katakanlah: "Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur. (Q.S. 67:23)
 
 
¢OèO çm1§qy yxÿtRur ÏmŠÏù `ÏB ¾ÏmÏmr ( Ÿ@yèy_ur ãNä3s9 yìôJ¡¡9$# t»|Áö/F{$#ur noyÏ«øùF{$#ur 4 WxÎ=s% $¨B šcrãà6ô±n@ ÇÒÈ   
Artinya: 
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.( Q.S.32:9)
 
 
 
d.             Sedikit yang  selamat  dari  azab Allah (11:116), 
 
Ÿwöqn=sù tb%x. z`ÏB Èbrãà)ø9$# `ÏB ôMä3Î=ö6s% (#qä9'ré& 7p¨ŠÉ)t/ šcöqpk÷]tƒ Ç`tã ÏŠ$|¡xÿø9$# Îû ÇÚöF{$# žwÎ) WxŠÎ=s% ô`£JÏiB $uZøŠpgUr& óOßg÷YÏB 3 yìt7¨?$#ur šúïÏ%©!$# (#qßJn=sß !$tB (#qèù̍ø?é& ÏmÏù (#qçR%x.ur šúüÏB̍øgèC ÇÊÊÏÈ   
Artinya:
Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.
 
 
e.              Sedikit yang tidak diperdayakan syetan  (4:83).  
#sŒÎ)ur öNèduä!%y` ֍øBr& z`ÏiB Ç`øBF{$# Írr& Å$öqyø9$# (#qãã#sŒr& ¾ÏmÎ/ ( öqs9ur çnrŠu n<Î) ÉAqߧ9$# #n<Î)ur Í<'ré& ̍øBF{$# öNåk÷]ÏB çmyJÎ=yès9 tûïÏ%©!$# ¼çmtRqäÜÎ7/ZoKó¡o öNåk÷]ÏB 3 Ÿwöqs9ur ã@ôÒsù «!$# öNà6øŠn=tã ¼çmçGuH÷quur ÞOçF÷èt6¨?]w z`»sÜøŠ¤±9$# žwÎ) WxŠÎ=s% ÇÑÌÈ   
Artinya: 
Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan ulil Amri). kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).
 
Bila di lihat dalam kaitannya dengan aktsara dan qaliila di atas, maka semestinya manusia bersyukur. Dalam Lathoif al-Minan Ibnu Athoillah berkata : syukur itu ada tiga macam, syukur lisansyukur arkan, dan syukur jinan.
1.        Syukur lisan (dengan lidah) adalah menceritakan nikmat Allah “Dan adapun nikmat Tuhanmu tampakkanlah” ( Q.S, 93:11 ),

$¨Br&ur ÏpyJ÷èÏZÎ/ y7În/u ô^ÏdyÛsù ÇÊÊÈ  
Dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah kamu siarkan.


2.       syukur arkan (dengan anggota) adalah dengan menggunakan anggota badan beramal dengan mentaati-Nya, “Beramallah hai keluarga Dawud sebagai tanda bersyukur” (Q.s 34:13 ),

tbqè=yJ÷ètƒ ¼çms9 $tB âä!$t±o `ÏB |=ƒÌ»pt¤C Ÿ@ŠÏW»yJs?ur 5b$xÿÅ_ur É>#uqpgø:$%x. 9rßè%ur BM»uÅ#§ 4 (#þqè=yJôã$# tA#uä yŠ¼ãr#yŠ #[õ3ä© 4 ×@Î=s%ur ô`ÏiB yÏŠ$t6Ïã âqä3¤±9$# ÇÊÌÈ  
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakiNya dari gedung-gedung yang Tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.
3.       syukur jinan (dengan pikiran, perasaan) adalah memakai bahwa di tiap nikmat dari Allah baik langsung atau lewat perantaraan hamba-Nya adalah dari Allah, “Dan apa yang ada padamu berupa nikmat adalah dari Allah” (QS. 16: 53). Nabi SAW bersabda: ”Al-tahaduts bi-al-niami syukrun” (menceritakan nikmat-nikmat itu berarti bersyukur).
$tBur Nä3Î/ `ÏiB 7pyJ÷èÏoR z`ÏJsù «!$# ( ¢OèO #sŒÎ) ãNä3¡¡tB ŽØ9$# Ïmøs9Î*sù tbrãt«øgrB ÇÎÌÈ  
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, Maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, Maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.


Karena itu, apa yang dilakukan manusia  tidak boleh lepas dari konsep syukur yang selalu ingat untuk apa tujuan dirinya diciptakan yaitu:
a.       Sebagai abdullah, sebagai hamba Allah, dalam setiap aktivitasnya diniatkan sebagai media taqarrub ilallah. Jadi Staff (misalnya), bukan hanya untuk mencari nafkah, tetapi juga ibadah. Jadi staf yang baik, bukan hanya disiplin karena ada bos (manager) tetapi selalu merasa diawasi Allah. Sehingga dalam dirinya terefleksikan pribadi yang seperti definisi ihsan: an ta’budallaha ka annaka taraahu, fa in lam takun taraahu, ka annahu yaraaka
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
b.      Sebagai khalifatullah. Sebagai khalifah, manusia harus menyadari bahwa keterlibatannya dalam organisasi adalah bagian dari salah satu fungsinya sebagai orang yang diamanahkan sebagai khalifatullah. Ia harus menjalankan tugasnya sesuai dengan makna khalifah (kha, lam, fa’) yang berati di belakang. Maksudnya, yang di belakang (khalifah) harus sesuai dengan perintah yang di depan (Allah SWT).  Di antara contoh khalifah yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik adalah khalifah yang  tunduk pada materi, sehingga mendewakan materi, muncullah budaya KKN. Padahal Allah menciptakan dunia dan isinya agar ditundukkan manusia, bukan manusia tunduk padanya.
t¤yur /ä3s9 $¨B Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# $YèÏHsd çm÷ZÏiB 4 ¨bÎ) Îû šÏ9ºsŒ ;M»tƒUy 5Qöqs)Ïj9 šcr㍩3xÿtGtƒ ÇÊÌÈ  
Artinya:
Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.
c.       Semuanya didasari oleh Prinsip tanggung jawab kepada Allah SWT
Ÿwur ß#ø)s? $tB }§øŠs9 y7s9 ¾ÏmÎ/ íOù=Ïæ 4 ¨bÎ) yìôJ¡¡9$# uŽ|Çt7ø9$#ur yŠ#xsàÿø9$#ur @ä. y7Í´¯»s9'ré& tb%x. çm÷Ytã Zwqä«ó¡tB ÇÌÏÈ  
Artinya:
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
               
                Berdasarkan ayat-ayat yang dikemukakan di atas dipahami bahwa pendidikan dalam al-Qur’an adalah pendidikan untuk pemeliharaan dan pengembangan potensi sekaligus.Potensi yang dimiliki adalah anugerah ilahi dan dipergunakan sesuai kehendak yang Maha Memberi yaitu Allah SWT, itulah yang disebut syukur.